HOT...!!!

abg

ujung lidahnya bergetar dilubang kemaluanku

Kira2 jam 19.30 aku dijemput pertama sebab mobil masih kosong, kemudian jemputan kedua di Jl.Radio Dlm disebuah kantor seorang cewek kira umur 25 th kelihatan masih pakaian kantor yaitu baju model jas warna biru dgn kaos putih didlmnya dan rok bawahan warna biru juga. Cewek itu duduk dideretan bangku belakang no 7 jadi sebalah saya. Warna kulitnya agak coklat dan wajahnya biasa saja hanya yg menarik perhatian bibirnya yg agak tebal dan basah itu yg menggairahkan bagiku. Kemudian sopir menjemput lagi 2 orang rupanya pembantu rumah tangga duduk disebelah sopir, lalu 2 orang lagi yg seorang ibu2 agak tua dgn cucunya mungkin. Siibu duduk dideretan tengah sedang cucunya dibelakang sebelah cewek tadi, karena menurut sopir tempat duduk deretan tengah yg 2orang sdh dipesan utk suami istri dari Bekasi nanti. Dlm perjalanan keluar Jkt menuju Bekasi sicewek menyapaku:"Mau kemana koh?". "Oh, ke Smg dan adik mau kemana? jawabku. "Saya mau pulang ke Salatiga" sahutnya. "Adik asli Salatiga dan cuti pulang kampung ya" tanyaku. "Saya tidak cuti, tapi minta ijin sebab anak saya sakit dan masuk R.S di Salatiga" sahutnya. "Oya, sakit apa?" tanyaku. "Katanya ibu sebab anak saya ikut ibu saya sakitnya muntah dan berak jadi sampai diinfus segala". "Suami adik nggak ikut?" tanyaku lagi. Dia menggelengkan kepala, lalu bercerita demikian : Dia aslinya asal desa Tutang dekat Salatiga. Namanya Sumiati tapi panggilan akrabnya Mia. Org tuanya petani. Ia hanya lulusan SMEA jurusan akutansi saat umur 20 th. Setelah kerja ditoko Salatiga 2 th lalu menikah dgn seorang pemuda yg usianya 1 th lebih muda juga kerja diperusahaan tekstil besar di Sltg. Baru 2 th menikah dan saat ia hamil 6 bulan, suaminya kena masalah keuangan diperusahaan dan harus urusan dgn polisi segala dan dipecat dari pabrik textilnya. Karena itu suaminya sangat malu utk tinggal didesanya sebab keluarganya kebanyakan orang2 yg taat beragama. Sebab itu suaminya tak mau lagi tinggal didesa dan pergi merantau ke Jkt dgn bekal uang hasil penjualan gelangnya Mia dan akan tinggal ditempat yg masih ada hubungan saudara di Tanjun Priok. Tapi sejak berangkat sampai saat ini suaminya tak pernah memberi kabar maupun kirim uang utk Mia yg tinggal didesa. Padahal saatnya melahirkan sudah tiba juga suami tak ada kabar, akhirnya segala perhiasan yg ia punya dijual utk biaya kelahiran putrinya dan membiayainya sampai putrinya berusia 6 bulan. Mia menceritakan dirinya itu dgn serius dan dgn nada yg penuh haru sampai air matanya kulihat mengalir dipipinya. Aku pun jadi ikut terharu. Air matanya diusap dgn tangannya, aku jadi ikut diliputi dgn penuh keharuan juga lalu tangannya yg basah dgn air mata itu aku pegang erat2. Mia tak bereaksi dan membiarkannya. "Sekarang anak saya sakit lagi dan menurut ibu biaya utk menebus R.S sekitar 300.000 rph, pada hal tabungan saya pas tinggal 250.000,-. Saya mau pinjam kantor lagi sulit sebab bos nya juga lagi sakit dirumah sakit" ceritanya sambil terus air matanya jatuh ketanganku. Keharuanku membuat aku mengambil keputusan utk ikut memberi bantuan pd Mia, aku berbisik:"Dik MIa, memang berat rasanya buat Mia, saya saat ini masih ada uang tersisa sedikit dlm dompet mungkin dik Mia mau menrimanya" sambil aku membuka dompet dan aku menghitungnya ternyata masih ada 170.000 rph dgn menyisakan 20.000 rph uang yg 150.000 rph kuambil dan kuserahkan dlm genggaman tangannya Mia. "Koh, Mia pinjam ya , nanti Mia angsur tiap bulannya" katanya. "Mia mau angsur kemana, saya tinggal di Smg dan Mia di Jkt, jadi uang itu pakai saja utk meringankan eban dik Mia"kataku. "Terima kasih sekali koh, koko belum mengenal Mia tapi sudah begitu besar budinya menolong Mia" katanya sambil duduknya merapat kelenganku dan kepalanya disandarkan dibahuku. "Saya percaya kalau Mia ber-sungguh2 tidak berbohong, jadi saya ikut terharu juga" sahutku. "Koh bagaimana Mia harus membalasnya?. Apakah koko sering ke Jkt?". "Saya jarang ke Jkt"sahutku. Lalu Mia menyimpan uang itu kedompetnya dan memberikan kartu nama kantornya padaku sambil pesan:"Koh, ini nomor telpon kantorku, kalau koko ke Jkt lagi sendirian nanti kalau malam Mia mau menemaninya. Mia kost dikampung belakang kantor jadi jalan saja, tapi koko tak perlu ke kost sebab kostnya jelek lagi tak ada nomor rumahnya serta kompleknya memang orang2 taat agama". Mendengar ucapan Mia itu hatiku merasa greng walaupun Mia tak cantik tapi bibirnya menggairahkan dan saya yakin pasti isapannya enak, selain itu tampaknya buah dadanya juga cukup besar yg menjadi kesukaan saya. Lengannya yg berhimpitan dgn lengan saya ku-pijit2 dr bawah ketiak sampai telapak tangannya, Mia diam saja malah wajahnya di-usap2kan kebahuku. Saat itu travel sampai di Bekasi dan menjemput 2 penumpang terakhir, ternyata kedua suami istri itubatal berangkat sebab istrinya mendadak sakit muntah2. Karena kedua kursi tengah kosong maka sicucu itu pindah duduk disebelah eyangnya.Walaupun tempat duduknya sudah kosong satu, tapi Mia tetap duduk merapat terus ketubuhku. Setelah mobil berjalan kembali dan Mia tetap merapat ketubuhku, tanganku kurangkulkan kelengannya dan kutarik tubuhnya makin erat ketubuhku dan Mia pun meresponsnya dgn merapatkan juga paha dan kakinya kepahaku dan kuberanikan utk mengusap wajahnya yg masih basah sedikit dari sisa air mata. Mia diam dan merelakan aku melakukanitu semua. Tanganku kucoba utk membuktikan apakah benar2 buah dadanya besar atau tidak sebab Mia pakai baju rangkap, maka tanganku kupindahkan kesela bawah ketiaknya dan tanganku kurabakan kesamping buah dadanya. Mia tahu perbuatanku itu,lalu ia malah agak merebahkan tubuhnya kepangkuanku dgn maksud agar tanganku bisameraba buah dadanya sebelah kiri. Walapun masih pakai baju dan ada BH nya segala kucoba pegang2 ternyata memang buah dadanya cukup besar dan cukup merangsang nafsu sex ku. Karena Mia diam ganti tangan kananku yg bekerja kususupkan tangan kananku kedlm kaos dan bawah BH nya sehingga tanganku sekarang bisa meraba dan meng-usap2 buah dadanya yg masih cukup kencang itu dan putingnyanya juga terasa cukup besar. Karena buahdadanya yg ku-pegang2 itu rasanya makin hangat saja maka tanganku makin nakal, sekarang aku mulai remas2 per-lahan2 dan lama2 agak keras. Saat itu Mia lalu bangun dr rebahannya dan tanganku yg meremas dipegangnya lalu membisikiku:"Koh jangan keras2 kalau meremas buah dada Mia, sebab air susunya masih keluar banyak tadi Mia belum sempat memompanya keluar jadi nanti keluar semua kalau diremas". Mendengar air susunya masih keluar banyak, nafsuku langsung makin naik karena minum air susu cewek itu kesukaaan khusus bagiku. "Masak Mia banyak air susunya? tanyaku. "Betul sebab seharusnya anakku masih menyusu sebab sekarang kan baru berumur 1 th, saat saya tinggal umur 6 bl dan saya barubekerja 6 bulanini di Jkt. Jadi tiap kali penuh saya pompa utk dibuang" cerita Mia. "Waah Mia buang?" tanyaku. "Iya koh, kalau tidak ya sakit sekali buah dadanya" jelas Mia. "Pada hal ASI itu saya paling suka" kataku. "Yg bener koh, mas suka ASI?" tanya Mia. "Betul" sahutku dan Mia kemudian menjatuhkan kepalanya kebahuku lagi. Baru beberapa saat lalu travel berhenti di satu rumah makan utk makan malam. Setelah penumpang turun semua saya masuk kerumah makan dan Mia ikut dgn memegang tangan saya. Mia dan saya duduk disatu meja, tetpi Mia tak mau makan sebab sudah makan jadi kita berdua pesan kopisusu saja sambil ngobrol2.Lalu Mia bilang:"Kalau koko memang suka ASI, nanti kalau mobil sudah jalan koko bisa minumnya". Aku pura2 nyahut:"Dalam mobil apa nggak susah Mia?". "Yaaah nanti dicoba saja dan harus bisa, kan koko lihai dlm hal begituan " katanya sambil ketawa. Lalu Mia pamit sebentar utk ketoilet sedang aku beli dodol dgn sisa uang dan masih dpt 4 dos, jadi 2 utk rumah dan 2 biar utk Mia. Karena Mia juga belum keluar dr toilet, maka aku tunggu dipintu. Tak lama Mia datang dgn membawa tas plastik hitam, aku sapa:"Beli oleh2 ya?". "Nggak" sambil ketwa2 kecil. "Ini saya beli dodol dan 2 dos utk Mia, lalu itu bawa apa?" kataku. Mia merapatkan tubuhnya ketubuhku dan berbisik:" nanti dlm mobil Mia kasih tahu" sambil menggandeng aku utk masuk kemobil. Saat itu masih kosong penumpang baru kami bergua yg masuk, lalu Mia berkata:"Katanya koko suka ASI, ini Mia sudah lepas BH nya supaya nanti mudah utk meneteknya". Aku jadi greng juga dgn kata2-nya Mia karena mobil masih kosong maka tanganku langsung merogoh kedalam baju kaonya dari arah perut dan ternyata benar sekali tanganku langsung bisa memegang buah dadanya yg hangat rasanya. "Jangan diremas dulu koh nanti ASI nya muncrat keluar" kata Mia."Juga CD Mia sudah tak lepas koh" sambil menarik tanganku yg sebelah dan disusupkan kedlm roknya dan langsung saja tanganku meraba rambut yg agak keriting tapi agak kaku dan kuteruskan ternyata kemaluannya benar2 sdh tanpa dilindungi CD. Karena buah dadanya masih kencang penuh dgn ASI, maka sementara tanganku berkarya dulu didaerah kemaluannya dgn menggelitik itilnya dan menusuk-nusukan kedua jariku kelubang kemaluannya apalagi kesempatan blm ada penumpang lain. Hanya beberapa menit kupermainkan kemaluannya lubangnya sdh terasa mulai dibasahi oleh lendir, aku pikir Mia ini mestinya besar nafsunya. Pekerjaan tanganku terhenti saat semua penumpang mulai masuk mobil. Begitu mobil mulai melaju ke Cirebon dan semua penumpang bersiap utk tidur, maka akupun mengambil posisi tidur dgn kepala dipangkuannya Mia, sedang Mia membuka kancing jasnya seraya menaikkan kaos putihnya dan mengambil posisi tanganya berpegang pd sandaran kursi depannya dan tubuh serta kepalanya menunduk agar puting buah dadanya agak turun untuk dekat dgn mulutku. Dgn sedikit mengankat kepalaku putingnya kuisap dan buah dadanya mulai kuremas dan suuuur...suuuuur ASI nya mengucur keluar dan terus buah dadanya kuremas sampai ASI nya benar2 habis baru aku pindah kebuah dada sebelahnya yg kuremas-remas sampai benar2 habis ASI nya. Dgn ASI dari kedua buah dadanya Mia itu aku benar2 dibuat kenyang, rasa ASI nya manis dan asem2. Setlah selesai menetek, Mia menutup buah dadanya dgn kaosnya lagi serta mengancingkan kemabli bajunya. Kemudian tanganku ganti operasi disela2 pahanya, itilnya ku-sentuh2 dan ku tekan2 terus dgn jaruku sambil lubang kemaluannya ku-tusuk juga dgn dua jariku. Rupanya Mia juga bernafsu tangannya langsung menggosok terus kemaluanku walaupun masih dlm celana, lama2 tangannya membuka retsluiting dan kancing celanaku dan tangan menyusup dlm celana terus kebalik celana dalamku dan merogoh kemaluan yg sudah mulai tegang utk ditongolkan keluar celana dan terus dikocok sampai tegang sekali. Mia berbisik pelan2:"Koh, Mia tak naik diatas kemaluanya, tapi koko diam saja jangan goyang2 ya?". Lalu kepalaku dilepas dari pangkuannya lal dgn hati2 dan pelan2 spy penumpang lain tak mendengar Mia pindah tempat dan duduk diatas kemaluanku. Karena lubangnya Mia sdh basah maka dgn mudah kemaluanku melesat masuk kedalamnya. Setelah masuk kulihat Mia diam dan tangannya mulai mengosok itilnya sendiri. Setelah beberapa saat kemaluanku mulai merasakan nyut..nyut dari didnding kemaluannya Mia. Lama2 denyutan itu mulai berirama dan berjalan dari mulai kepala kemaluanku turun kebawah lalu mulai balik dari bawah keatas dan denyutannya makin lama makin terasa keras dan cepat, sunguh2 luar biasa rasa nikmatnya. Aku belum pernah menemukan dan merasakan nyut nyut lubang kemaluan wanita yg semacam ini. Jadi kemaluanku seperti dikocok, kulit kemaluan seakan ditekan kepangkalnya kemudian ditarik lagi keatas tapi dgn denyutan kemaluannya. Benar2 luar biasa hingga maniku tak dpt kutahan terlalu lama yg akhirnya nyemprot kedlam lubang kemaluannya Mia. Walaupun sdh nyemprot kemaluaku masih dienyut terus oleh kemaluannya hingga rasanya geli sekali. Baru setelah beberapa saat denyutnya mulai mengendor dan dikeluarkannya batang kemaluanku dr lubang kelaminnya.Lalu kemaluanku dibersihkan dgn sapu tangannya setelah itu baru aku duduk tegak lagi danMia duduknya merapat ketubuhku sambi tanya pelan2:"Enak koh?". "Terus terang baru sekali ini aku merasakan yg spt punya mu MIa" sahutku. Mia berkata:" Koh, kamu adalah laki2 ketigayg pernah menjamah bagian2 terlarang dari tubuhku dan memasukkan kemaluannya kedlm kemaluanku serta menyemprotkan maninya, laki2 pertama adalah suamiku, yg kedua adalah bosku dan yg ketiga adalah koko". Mia bercerita, saat masih masa percobaan dulu suatu saat ketika lembur dia diminta masuk kekamar bosnya dan bosnya minta dipijit punggungnya karena sakit sekali. Saat itu dia bingung tapi karena nanti tak lolos masa percobaan dia mau melakukannya. Saat dia mijit tangannya bos mulai berkeliaran meraba paha kiri kanan dan terus kedaerah terlarangnya, bahkan tangannya terus melorotkan CD nya. Saat itu bosnya langsung minta dilayani nafsu sexnya. Ketika dia bilang katanya bos sakit, maka si bos minta Mia yg diatas seperti yg tadi dilakukan pada saya. Semenjak bosnya merasakan itu selanjutnya hampir setiap minggu bosnya minta terus kenikmatan yg diberikan Mia itu dan Mia mengakui dgn memberikan pelayananya itu dia bisa mendapat hasil yg lebih sekitar 200.000 sebulanya. Dari situlah Mia bisa mencukupi biayahidupnya dia dan anak serta ibunya didesa. Mia menambahkan memang dia termasuk wanita dgn nafsu sex yg besar, saat masih ada suaminya hampir tiap malam suaminya diminta utk menidurinya.Lalu saat suaminya pergi, dia mulai merasakan akan kebutuhannya iitu tapi keluarganya orang taat semua. Jadi dia coba membeli ketimun yg kecil2 lalu mulai dicobanya utk dimasukkan sedikit kelubang kemaluannya lalu itilnya di-gosok2 sendiri sambil membayangkan ditiduri oleh suaminya dan ternyata dinding kemaluannya bisa ber-denyut2 dan ketimun tersedot masuk kedalam kemudian ditariknya keluar lagi dan dienyut lagi hingga kesedot kedalam lagi dan begitu seterusnya sampai dia mencapai puncak nafsunya. Sampai sekarangpun kalau nafsunya timbul dan bosnya lagi belum memanggilnya maka ia terpaksa melakuka yg demikian dankadang2 menggunakan pisang masih mentah sebab kalau sudah masak gampang putus. Mia menceritakan semuanya dgn polos tanpa malu. Karena jam sdh pk 01.00 lebih maka Mia kusuruh tidur dgn kepala dipangkuanku dan aku sendiri juga tertidur akhirnya. Kira2 pk 03.30 aku terbangun saat mobil berhenti isi solar di Pekalongan saat itu spt biasanya pd jam2 tsb kemaluanku juga bangun. Karena ada beberapa penumpang yg turun ketoilet maka mobil istirahat sisitu agak lama dan Mia juga ketoilet juga. Saat penumpang sdh naik lagi dan Mia juga naik dia duduk dulu bersandar ditubuhku lalu berbisik:"Koh, anaknya bangun lagi nanti Mia isapnya yaa?" "Terserah Mia mau diapain yg penting maninya bisa keluar dan puas" sahutku pelan2. Setelah mobil jalan lagi dan penumpang mulai tertidur lagi maka Mia juga tidur lagi dgn kepalanya dipangkuanku dan langsung tangannya melepas hak celana dan retsluiting nya, kemudian tangannya dirogohkan kedlm celana utk menarik keluar kemaluanku yg sudah tegang itu. Langsung Mia mulai memasukkan kemaluanku kemulutnya dan menjilatai kepalanya serta yg kurasakan hebat ujung lidahnya bisa bergetar dilubang kemaluanku. Ini yg membuat kemaluanku tambah keras dan besar hingga membuat Mia senang2 dan gemas kadang2 diciumi kemaluanku dgn birahinya. Memang betul dugaanku kalau cewek punya type bibir tebal dan basah terus pasti isapannya enak sekali dan ahli secara alami. Kira2 15 menit Mia mempermainkan kemaluanku dgn bibir, mulut dan lidahnya yg akhirnya membuat kemaluanku mencapai puncak kekerasan dan besarnya hingga terasa saluran mani mulai membuka dan sesaat lagi air maniku langsung menyembur keluar langsung masuk kedlm mulutnya Mia. Mia dgn handal langsung menyucup lubang kemaluanku hingga sisa2 mani yg ada disaluran terus tersedot keluar utk dinikmatinya. Setelah puas menikmati air maniku dan membersihkan kemaluanku dgn lidahnya Mia tertidur lagi dgn pipinya menindihi kemaluanku.

Nikmatnya pertama kali ml ngeseks dengan abg perawan

Siang itu hujan rintik-rintik, hujan memang sering turun di kotaku, sesuai dengan julukannya kota hujan. Seperti biasa karena hari ini hari Sabtu, kami hanya kerja setengah hari. Aku dan S duduk diam diruang depan, memandangi tetesan hujan. Kira-kira sudah 1/2 jam, kukatakan pada S. "S, jalan aja, yuk. Cuek saja, hujan air ini," kataku."Yuk,"jawab S sambil tersenyum.Akhirnya kami setengah berlari kecil naik ke Angkot. Di dalam Angkot kami duduk bersebelahan sambil cerita-cerita. Setelah Angkot separuh jalan, tiba-tiba S berkata:"E, masih siang, nih! Kita jalan-jalan aja, yuk. Kalau pulang kerumah rasa rasanya nanggung," ajaknya"Yok, kemana ?"tanyaku"Ke D Plaza, aja!" ajak S, aku hanya mengangguk saja.Sampai di D Plaza, kami putar-putar mengayunkan kaki, melihat-lihat pakaian, melihat jam, tas pokoknya ngabisin waktu, terus karena haus minum es teler. Setelah itu kami pulang, tapi sampai di pintu keluar ternyata hujan sudah semakin deras. Kami jadi bingung dan malas rasanya pulang, apalagi masih sore.Lama juga kami berdiri di emperan pintu keluar. Lama-lama bosan juga dan badan rasanya pegel, kalau bisa baring, baring sajalah. Lagi kesel nungggu hujan, aku melihat di seberang jalan agak jauh kedalam ada losmen. Iseng-iseng kukatakan pada S,"S, daripada kita nunggu disini, jenuh dan kesel, lebih baik ke sana, bisa tidur, kan masih sore ini !" kataku sambil monyongkan bibir menunjuk ke losmen tersebut. S diam saja tak menjawab, dia kelihatan ragu tapi mulai kedinginan. Lalu kukatakan lagi,"S, Ayolah, nggak akan aku ngganggu, janji. Lagian kita bisa istirahat," terus kupanggil ojek payung kemudian kupegang tangan S, sambil sedikit memaksa kutarik tangannya. S terpaksa ikut. Sampai disana, aku menanyakan kamar kosong, ternyata ada. Singkat kata kami berdua sudah berada dalam kamar. Melihat S kedinginan, aku memesan nasi goreng dan teh manis hangat dan aqua dingin. Setelah makan dan minum, aku langsung naik ke tempat tidur untuk istirahat sedangkan S masih duduk ditepi tempat tidur yang satu lagi."Udah S, kita tidur aja, biar seger !'" kataku. S kemudian nurut, menarik selimut dan merebahkan badannya ke tempat tidur.Sebelum tidur kuperhatikan S, dia juga melihat padaku kemudian tersenyum. Bibirnya sudah tidak sepucat tadi, mulai kelihatan memerah. Timbul keinginanku untuk mengecup keningnya dan mengatakan "Met, bobo, yah!". Aku turun dari tempat tidur kemudian duduk di tepi tempat tidurnya, kukecup keningnya dan kugegam tangannya."Met, istirahat," kataku."Met,bobo," jawab S. Sewaktu aku ingin bangkit, S mengangguk dan tersenyum. Saat itulah aku terpana, betapa S kelihatan begitu rupawan, kulitnya putih bagai salju, bibirnya merah jambu sedikit pucat, sinar matanya begitu jernih. Tak tahan aku, kutempelkan jari telunjukku pada bibirnya, ku sentuh, kuraba, kuelus. S terlihat kaget. Tapi kukecup bibir S dengan lembut, kuciumi seluruh wajahnya. Betapa S bagai bidadari. Ketika kuangkat wajahku, kulihat S memejamkan mata. Setelah itu kusentuhkan tanganku ke kulit wajahnya kemudian kuelus dengan halus dan lemah lembut., sentuhan kulitku dengan kulitnya membuat wajahku memanas dan darahku bergelora.Aku ingin menyentuhnya, aku ingin mengelusnya, lebih lama, lebih berperasaan dan lebih intens lagi. Kutelusuri lekuk-lekuk wajahnya dengan punggung tanganku, kuresapi kehalusan kulitnya. Setelah beberapa lama giliran leher dan kupingnya kusentuh dan kuelus dengan penuh kelembutan. Mata S masih terpejam hanya napasnya sedikit memburu. Ah, aku semakin lupa akan kantukku, entah aku tidak begitu menyadari kapan aku mulai meraba dadanya. Mulanya rabaanku masih dibatasi oleh selimut dan pakaiannya. Tapi kemudian aku tak tahan, aku ingin menyentuh kehalusan kulitnya. Kusibakkan selimut tersebut dan kumasukkan tanganku kedalam bajunya, kuelus lembut perlahan. S tetap diam, matanya terpejam-pejam. Akhirnya perlahan kulepas satu-persatu kacing kemejanya, kulihat branya yang krem menutupi payudaranya. Kutelengkupkan tanganku pada branya. Payudaranya tidak begitu besar, kusentuh dan kuraba dengan lembut. Tak puas aku menyentuh hanya dengan telapak tangan, perlahan kueluskan punggung tanganku pada bukit daging yang terbuka. Kudengar napas S semakin tak teratur dan suhu badannya semakin tinggi. Beberapa lama rabaan itu kulakukan, kemudian kumasukkan tanganku kedalam bra bagian kanan dan kukeluarkan pelan-pelan bukit kewanitaan S.Takjub mataku memandang, indahnyaaa, tak terkatakan dengan kata-kata. Putingnya yang merah jambu kecoklatan kontras dengan bukitnya yang putih. Dengan lembut kukecup bukit itu. Kemudian kumasukkan lagi tanganku kedalam bra bagian kiri dan kukeluarkan pelan-pelan bukit sebelah kiri. Darahku berdesir, pemandangan itu tak dapat kulupakan seumur hidupku hingga saat ini, begitu indah, begitu menggoda dan begitu mempesona. Perlahan kulepaskan branya, ah, aku tak tahan, Kudekap S, kucium, kukecup bukit-bukit yang mempesona itu. Aliran darahku rasanya sudah tak teratur. Kutempelkan kulitku pada kulitnya sementara terus kubelai bukit itu, punggung tanganku kugerakkan melingkari bukit itu kemudian dari puncak bukit ke lembahnya, ganti berganti.Mulanya S hanya diam pasrah, tak lama kemudian kurasakan badannya mulai bergetar-getar, tahu-tahu tangannya memelukku erat. Aku kaget, saat itu aku sadar telah terhanyut, aku meronta ingin melepaskan diri. Tapi S malah mempererat pelukannya dan kemudian menempelkan bukitnya ke wajahku. Aku tak kuat lagi, kukulum dengan lembut puncak bukit S. Tahu-tahu S mendesah halus dan getaran badannya semakin keras kemudian badannya tiba-tiba bergetar lembut dan diam tak bergerak dengan mata terpejam. Tak lama kemudian S membuka matanya, tersenyum padaku, kemudian mengelus-elus rambutku kemudian mengelus lenganku bahkan kulit dadaku. Langsung kubuka bajuku, kusentuhkan kulitku dengan kulitnya, kami sama-sama bertelanjang dada, kurasakan luar sensasi yang luar biasa saat kulitku bersentuhan dengan kulitnya.Kulihat S menerawang. Perlahan kukecup bibirnya, ia membalas, aku pun mulai lagi menyentuhnya, merabanya dan mengelus seluruh permukaan kulitnya. Tak terasa tanganku semakin kebawah, akhirnya tanganku mengelus betisnya, terus mengelus pahanya. Saat mengelus sisi paha bagian dalam di balik rok, ada rasa takut tapi ada rasa ingin tahu, kemudian kuberanikan diri untuk melakukan sentuhan pada kulit pahanya. Akhirnya seluruh kakinya kuusap dan kuraba dengan lembut. Kulihat S hanya diam bahkan memejamkan mata menikmati usapan tanganku. Aku mengubah posisiku bersandar pada sisi kaki kanannya sambil tetap mengusap kakinya. Kaki S begitu putih, halus dan bagus, kuciumi seluruh kulit-kulit kakinyaSaat menciumi kaki S itu, aku melihat pangkal paha S, terlihatlah gundukan yang agak basah dan dibalik tipisnya segitiga S samar kulihat bulu-bulu. Darahku berdesir, rasanya aliran darahku bertambah cepat. Aku tak sadar ketika tanganku menyentuh gundukan tersebut, saat kuusap gundukan tersebut, aku mendengar S mendesah, aku tak tahan, rok S kulepaskan. Kuteruskan usapanku, desahan S semakin menjadi, kepalaku semakin berdenyut-denyut akhirnya kumasukkan tangan kananku ke dalamnya dan menyentuh bulu-bulu serta lembah yang basah. Kugerakkan tanganku menyusuri lembah tersebut sehingga menyentuh ciri kewanitaannya, S menggeletar dan menjerit lirih. Kubelai ciri kewanitaannya, kuraba dan kugeser-geserkan dengan jariku.Tak puas dengan satu tangan, penutup tubuh S yang terakhir aku buka, S membantu dengan mengangkat pinggulnya. Didepanku terpampang lembah kewanitaan, rambut halusnya berwarna coklat kehitaman. Dengan ibu jari dan telunjuk kubuka lembah tersebut, terlihat bibir-bir berwarna merah muda. Kemudian tanganku menyusuri bibir-bibir tersebut dengan kehalusan, S hanya mendesah. Tanganku menelusuri bibir-bibir tersebut kemudian ke ciri kewanitaannya, tiap kali tanganku menyentuk ciri kewanitaannya S hanya menggeletar dan mendesah. Kulakukan hal ini berulang-ulang bahkan kugunakan kulit sepanjang lenganku untuk menyusuri bibir tersebut sampai suatu saat S menjadi liar, dia menarik kepalaku dan membenamkannya di lembah tersebut. Karena tanganku tidak dapat digunakan sementara darahku sudah mengelegak, aku menggunakan mulut dan lidahku untuk menyusurinya. Ternyata S semakin menggila sampai kemudian lembah kewanitaannya membanjir, saat itulah S terdiam mengejang.Aku tak tahan, kulepaskan tangannya, kulepaskan seluruh pakaianku, kemudian kupeluk tubuhnya, kurasakan kehangatan tubuhnya, kutempelkan kejantananku melintang pada lembah tersebut. Kudekap erat pinggulnya, tak lama kemudian kurasakan getaran lembut tubuh S. Kukecup lembut bibirnya dan tanganku mulai lagi menelusuri setiap lekuk liku tubuh S. S memelukku, dan mulai kurasakan bibir-bibir lembah kewanitaan S berdenyut-denyut memamah kejantananku. Aku diam sejenak untuk bernafas kemudian kugeser-geserkan batang kejantananku pada lembah kewanitaan S, dia tergetar dan mulai turut menggerakkan pinggulnya. Setelah beberapa kali, badanku rasanya terbakar, maka kuangkat pinggangku untuk memberi ruang dan kuarahkan kejantananku ke lembah kewanitaan S. Kukulum mulut S kemudian tanganku memegang batang kejantananku dan kugesek-gesekkan pada lembah kewanitaannya. Mata S hanya terpejam-pejam dan dari kerongkonganya terdengar suara yang tidak jelas. Akhirnya kupegang batang kejantananku kemudian perlahan-lahan kumasukkan dalam gerbang kewanitaannya, ketika baru kepala kejantananku mulai masuk, S hanya mendelikkan matanya seakan-akan sukmanya terbang entah kemana.Tapi begitu kudesakkan untuk maju lagi, terasa olehku seakan ada suatu selaput yang menghambat gerak maju kejantananku. Aku diam sejenak, kulepas bibir S yang kukulum, aku berkonsentrasi untuk maju mendesak rongga kewanitaannya. Saat aku mendesak maju dalam rongga kewanitaannya, S menjerit lirih, kuku-kukunya menancap di punggungku dan kakinya mengejang menahan sakit, hanya pelukannya padaku semakin erat seakan tidak ingin melewatkan kenikmatan yang dirasakannya. Kurasakan kejantananku seakan menembus selaput dunia misteri, sukmaku melayang-layang, entah berapa lama. Aku sudah separuh sadar, aku sudah tak peduli lagi dengan jeritan dan erangan S. Saat aku sadar kembali, aku terdiam, kulihat lelehan air mata di sudut-sudut mata S (baru kemudian kutahu saat deflorasi ternyata memang sedikit sakit, walau ukuran kejantananku standar ukuran orang Indonesia). Ada perasaan bersalah, aku diam sejenak kemudian kukecup matanya, kusapukan bibirku pada pipinya dan akhirnya kukecup bibirnya, S membuka matanya, kupeluk S dengan segenap perasaanku. Tapi aku masih ingin mengulangi lagi sensasi yang tadi kurasakan, sehingga kugerakkan lagi kejantananku perlahan-lahan, S hanya merintih perlahan, namun setelah beberapa saat ia mulai mengikuti gerakanku walau kulihat S masih sedikit menahan nyeri. "S, kenapa ?"tanyaku."Entahlah, sakit tapi juga penuh sensasi,"jawabnya.Kudekap S dengan kasih, seraya tetap melanjutkkan aktivitasku. Tak tahu berapa lama tetapi kembali kurasakan tubuh S mulai bergetar, mula-mula perlahan makin lama makin keras. Kupererat dekapanku, tapi ia sudah tak terkendali, hanya rintihannya yang terdenganr. Akhirnya ia menjeritkan namaku dan kurasakan rongga kewanitaannya mulai berkontraksi tak henti-henti, kukunya mencengkeram pungungku dan kurasakan kejantananku seperti dipijit-pijit, aku tak tahan, kupercepat gerakanku. Akhirnya kejantananku luluh oleh kelembutan kewanitaannya. Kami sama-sama terdiam dalam dekapan masing-masing. Saat itulah pertama kali kurasakan sensasi pada kejantananku, sensasi yang dapat terkatakan dengan kata-kata. S terbaring lemas, aku juga lemas tapi kejantananku belum sepenuhnya merunduk. Ketika aku menggerakkan badanku untuk merenggangkan badan dengan S, kejantananku mengeras kembali. Ternyata aku masih ingin kembali mengulangi sensasi tadi. Tapi aku kasihan melihat S yang lemas."S, capek, ya ?"tanyaku. Ia hanya menganggukkan kepala. Kurenggangkan kaki-kakinya dan S kuminta untuk mengangkang kemudian aku menggerakkan kakiku melingkari pinggulnya seraya mengangkat badan S. Akhirnya kami berpelukan dalam posisi duduk itu. Kuambilkan botol aqua dingin di atas rak kecil disisi tempat tidur. "S minum dulu, ya,"kataku lembut sambil menyodorkan botol aqua tersebut. S minum seperti orang digurun pasir menemukan air."Hei, minumnya pelan-pelan, dong," kataku.Selesai minum S tersenyum dan memberikan botol aqua dingin kepadaku. Baru kurasakan betapa keringnya kerongkonganku. Selagi aku minum, kurasakan S memeluk dan menjatuhkan badannya padaku. Selesai minum kami berdua tetap diam sambil merapatkan badan. Beberapa saat kemudian kuelus punggung S, lengannnya, wajahnya serta bukit kewanitaannya. S pun balas mengelus-elus punggungku, wajah dan dadaku. Kemudian kukecup seluruh wajah dan bukit kewanitaannya, akhirnya kukulum puncak bukit kewanitaannya, S hanya mengeluh lirih.Ternyata kebersamaan dalam posisi seperti ini memberikan kesempatan bagi kami untuk saling berkasih mesra, bahkan setiap gerakan kecil menimbulkan listrik kecil pada kejantananku dan rongga kewanitaannya. Kami mengoyangkan badan sambil tetap berpelukan, rasanya seperti berdansa. Ya, memang kami berdansa dalam kasih akung. Cukup lama kami berdansa, akhirnya kukatakan pada S :"S, kita daki lagi puncak kebersamaan, ya Sayang !" kataku sambil mengecup keningnya. S mengangguk dan mengecup bibirku. Kemudian ia lembut mendorong badanku tanpa melepaskan pelukannya. Ternyata sekarang S yang memulai. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya sambil tetap mengelus-gelus dadaku. Akhirnya ia mencapai puncaknya. Kupeluk S dan kugulingkan, sehingga sekarang aku yang aktif. Tak lama kemudian akupun mencapai puncak.

Peju gue nyemprot di mulutnya ahhh

Telpon diangkat, suara cewek menyapa dari seberang sana. Waktu gue tanya nama temennya temen gue, dijawab nggak ada. Rupanya salah sambung. Entah temen gue yang salah ngasih nomor, entah gue yang salah catet. Yang pasti, karena gue ngerasa cewek penerima telepon itu nggak mau buru-buru mutusin hubungan, gue juga nggak langsung nutup telpon. Pendek kata, terjadilah perkenalan dan dialog yang cukup panjang. Gue jadi tau dia tinggal di daerah Lebak Bulus sama pembantu, adik perempuan dan anak ceweknya. Erni, begitu namanya, berumur 36 tahun, dan udah lama menjanda.Telepon salah sambung itu berlanjut dengan pertemuan. Sebab, Erni bilang lebih enak ngobrol langsung, jadi dia minta gue datang ke rumahnya, saat itu juga. Nggak peduli dengan tugas kuliah, buru-buru gue tancap gas ke Lebak Bulus. Sampai di sana Erni sudah menyambut, cuma memakai daster, seperti yang tadi dia bilang di telpon.Setelah berkenalan, Erni mengajak masuk ke ruang tamu. Dia tanya, gue mau minum apa? Seperti biasa, gue minta kopi. Sambil nunggu Erni bikin kopi, gue memperhatikan suasana rumah. Di ruang tengah yang bersebelahan dengan ruang tamu cuma ada pembantunya lagi asyik nonton TV bersama adik perempuan Erni.Nggak lama Erni keluar membawa secangkir kopi panas. Waktu naruh cangkir kopi di meja, badannya membungkuk, dan karena dia nggak pakai BH, tanpa tedeng aling-aling gue menyaksikan dua gunung putih indah tergantung di dadanya, seperti mau jatuh ke lantai. Tapi nggak lama, karena ia segera berdiri dan langsung duduk. Kami lalu ngobrol akrab, nerusin omongan di telepon tadi. Di tengah pembicaraan, saya minta diambilin segelas air putih karena leher ini terasa seret. Mungkin karena selama ngobrol gue terus-terusan ngebayangin teteknya yang indah itu. Apalagi, pembicaraan mulai nyerempet-nyerempet ke sana.Sekali lagi, waktu naruh gelas di meja, gue menyaksikan keindahan "buah menggelantung" di dadanya. Kali ini gue nggak tahan lagi. "Sebenernya sih sekarang yang paling enak minum susu, tapi adanya cuma air putih ...," kata gue. Dia langsung sadar apa yang terjadi. Refleks tangannya menutupi dasternya. Sambil senyum dia bilang, "Susunya ada, tapi cuma buat Inggrid (nama anaknya) ..." Gue makin berani, "Kalo gitu, gue mau pinjem sama Inggrid, pasti dikasih. Mana dia?"Rupanya si gadis cilik sudah tidur. Gue makin nekat dan memaksa, "Tolong bangunin deh, gue ngomong sebentar mau pinjem botol susunya, nanti dia juga tidur lagi ..."Erni ketawa, tapi tampaknya tau kalo gue udah ngebet sama dia. Nggak lama kemudian, dia pindah duduk ke samping gue. Lalu bicara pelan seperti berbisik, "Beneran mau pinjem sama Inggrid?" Gue menggangguk dan langsung berdiri. Dia juga berdiri dan ngajak gue masuk. Di ruang tengah cuma ada adik perempuan Erni sendirian asyik nonton TV sambil tiduran di karpet. Pembantunya rupanya udah tidur duluan.Erna, begitu nama adik Erni, udah nikah, belum punya anak, tapi lagi pisah ranjang sama suaminya. Dia lebih cantik dan sexy dibanding Erni. Apalagi dengan busananya malam itu: singlet tipis tanpa BH memperlihatkan pentilnya dan short super pendek yang memamerkan keputihan, kemulusan, dan kepadatan pahanya. Erna nggak keliatan risih, atau berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terbuka, waktu diperkenalkan kepada saya.Erni kemudian menarik lengan gue untuk mengikutinya sambil bicara kepada Erna, "Pintunya jangan lupa dikunci ya ..." Yang menakjubkan, Erni bukannya mengajak gue ke kamar Inggrid, anaknya, tapi malah masuk ke kamarnya yang agak berantakan. Sebuah ranjang ukuran king size seperti menanti kedatangan kita. Tanpa basa-basi lagi, gue cium Erni. Gue jilatin kuping dan lehernya. Sementara tangan gue memeluk pantatnya keras-keras sambil ngeremes-remes. Tangan gue yang satu lagi langsung nyelusup ke balik dasternya untuk ngeremes-remes teteknya. Erni ketawa kecil ngeliat gue udah begitu nafsu. Dia segera mencopot daster dan CD-nya, lalu membantu gue melepaskan pakaian.Setelah sama-sama polos, dia menarik gue ke atas ranjang. Tanpa memberi kesempatan sedikit juga, dia langsung nindih gue.Dengan gerakan yang sangat agresif dan berpengalaman dia nyium habis bibir gue, ngejilatin badan gue, sementara memeknya digesek-gesek naik-turun di atas kontol gue. Asyik bener. Apalagi jilatannya benar-benar yahud. Dari leher, dada, terus turun sampai ke selangkangan. Biji gue dijilatin, terus ditelen dan diemut-emut dengan lembutnya. Lubang pantat gue juga dijilatin habis. Dan tentu saja, kontol gue jadi santapan utamanya. Mula-mula dijilatin bagian bawahnya, terutama pada lipatan di bawah kepala kontol. Setelah itu dia masukkan kontol gue ke dalam mulutnya: mula-mula cuma kepalanya, batangnya, terus dimasukkin lagi sampai mentok di kerongkongannya. Lalu dia selomot kontol gue seperti anak kecil makan es lilin. Duh asyiknya ...Diservis begitu rupa, gue nggak cuma diem. Tangan gue gerayangan ke sana kemari, melakukan serangan balik. Mula-mula cuma ngelus-elus punggung dan pahanya. Terus ngeremes-remes teteknya. Pindah lagi ke memeknya. Sampai-sampai dia yang awalnya seperti 'mau menang sendiri' jadi pasrah, membiarkan posisi badannya gue puter. Sambil terus ngejilatin dan nyedot-nyedot kontol gue, kaki Erni sekarang seperti ngejepit kepala gue. Berarti, memeknya yang berjembut agak jarang tapi keliatan tebel baget itu menantang di depan mata gue. Tanpa buang-buang waktu, gue selomotin lubang kenikmatan itu. Dan itulah rupanya titik terakhir pertahanan Erni.Belum terlalu lama gue melahap memeknya, Erni tiba-tiba berubah jadi seperti kuda liar nan ganas. Dengan penuh birahi dia memberikan kenikmatan seks yang luar biasa. Dia begitu ganas memberi rangsangan di sekujur badan gue. Dia juga begitu agresif menancapkan lubang memeknya ke kontol gue. Dan dia sungguh-sungguh liar selagi menggoyang-goyangkan pantatnya turun-naik, diputer ke kiri ke kanan, turun-naik ... Kontol gue serasa dikucek-dikucek, dibilas dan diperes -- seperti (mungkin) kalo dimasukkin ke dalam lubang mesin cuci.Permainan seks yang betul-betul heboh itu berakhir dengan semprotan peju gue di dalam mulut Erni.

Pengalaman pertama kali ngeseks ML dengan pacar

Sehari sebelum keberangkatan gua ke Sydney, gua janjian mau ketemu si Ida di PIM buat pamitan sama dia. Waktu itu gua liat wajahnya keliatannya lesu banget, gua tanya dia kenapa terus dia nangis dan bilang sama gua kalo dia engga mau pisah sama gua. Setelah itu gua nganterin dia pulang kerumahnya, waktu itu rumahnya kosong, ortunya lagi pergi dan saudaranya lagi sekola. Gua masuk keruang tamunya dan Ida pamit pergi kedapur untuk bikin minuman. Waktu di dapur, Ida manggil gua, lalu gua datang menghampirinya. Lalu dia memandang gua dan mencium bibir gua, gua kaget karena gua belum pernah ciuman sama dia di bibirnya, biasanya cuma cium pipi. Kita berciuman kurang lebih lima menit, lalu gua ngerasa kalo si otong bangun dan gua mendengar napas dia berdesah. Lalu dia mengajak gua masuk kekamarnya. Gua teringet film bokep yang pernah gua tonton sama temen- temen gua, lalu gua buka kancing baju dia satu per satu dan gua liat toket dia yang bersembunyi di dalam BH nya. Gua sepertinya udah kemasukan setan dan engga mikirin lagi apa akibatnya, terus gua buka BH dia dan dia diem aja. Gua isep toketnya yang indah seperti di film bokep yang pernah gua liat, terus dia menggeliat keenakan. Setelah itu gua buka pakaian gua dan gua buka celana jeans dia, gua liat bodynya yang bahenol, gua akuin memang kalo body dia bagus banget, engga kalah sama bodynya Cindy Crawford. Gua ciumin badan dia sampe perutnya, alu gua buka CD nya, gua liat jembutnya yang lebat membuat gua makin terangsang aja. Lalu gua cium memeknya, baunya yang amis membuat gua makin gila aja, lalu gua jilatin memeknya, dan dia teriak kegelian. Lama kelamaan memeknya makin basah aja, lalu gua tanya dia rela engga gua perawanin, terus dia mengangguk dan bilang dia engga rela berpisah dengan gua dan mau ngasih sesuatu yang engga bakalan gua lupain seumur hidup dia. Tanpa pikir panjang lagi, gua masukin si otong kedalam memeknya, ternyata masukinnya engga segampang seperti di film bokep yang pernah gua liat. Lama kelamaan akhirnya si otong berhasil gua masukin kedalam memeknya, dan dia teriak kesakitan, lalu gua berhenti sebentar untuk menenangkan dia. Setelah tenang gua gesek barang gua perlahan-lahan di dalam memeknya, dia diam menahan sakitnya, tetapi lama kelamaan dia mengeluarkan desahan yang membuat gua makin nafsu. Badan dia bergeliat seiring dengan gerakan si otong di dalam memeknya. Tak lama kemudian badan dia seperti kejang dan tangannya memeluk badan gua erat-erat, terus gua merasa ada cairan hangat yang keluar dari memeknya dan barang gua seperti di pijit-pijit. Beberapa detik kemudian gua merasa kalo gua udah mau mencapai klimaks dan akhirnya sperma gua keluar dengan derasnya di dalam memeknya. Setelah itu gua berbaring di tempat tidurnya beberapa saat karena kecapean.

Kisah abg ngeseks ML tanpa buka celana

Kisahku ini diawali dengan perkenalanku pada seorang gadis asal kota M, yang kebetulan berlibur dikota L. Namanya Meli Ia masih duduk dikelas III smu pada sebuah sekolah bergengsi dikotanya. Dari awal melihatnya aku sudah begitu tertarik, bagaikan terhipnotis pada pandangan pertama. Kulitnya yang kuning langsat dan tubuh yang tinggi semampai sangat menarik hatiku. Apalagi bila ia tersenyum, lesung di pipinya membuat ia semakin mempesona dimataku. Hal ini belum pernah kualami sebelumnya, yang biasanya aku cuek dengan yang namanya wanita harus membuat pengecualian untuk yang satu ini. Singkat cerita setelah beberapa hari kami berkenalan dan beberapa kali perjumpaan dia telah menjadi pacarku yang sangat kucintai. banyak persamaan pada diri kami hingga kami cepat merasa cocok. Dengan pengalaman-pengalaman akan seluk beluk pacaran, kujalani hari-hariku bersama Meli sebatas peluk dan cium pipi saja. Mungkin hanya ini keberanian yang dapat kulakukan sebagai awal masa pacaran. Hingga pada suatu malam (tepatnya malam minggu) karena keadaan cuaca mendung kuajak Meli untuk mengunjungi tempat kostku saja, dan kebetulan akupun hanya sendiri ditempat itu. Dikamarku kami hanya duduk-duduk mendengar musik dan saling bertukar cerita tentang pengalaman masing-masing. Entah dari mana keberanian itu datang, aku mencoba duduk lebih dekat dengan Meli yang pada saat itu sedang membolak-balik sebuah majalah remaja diatas ranjangku. Lalu dalam keadaan hening seperti itu, Melipun kelihatan salah tingkah dan untuk menutupinya Ia sengaja mengikuti irama musik Paint my love nya Michael Learns to Rock yang telah mengalun sejak tadi. Sejenak kupandangi wajahnya yang ayu dengan kulit muka putih kemerahan, lalu kuraih dagunya hingga Ia berpaling kewajahku, kukecup keningnya sambil kukatakan "Aku sayang kamu Meli", dia hanya diam dengan mata yang sedikit sendu. Ingin rasanya aku mencium bibirnya seperti pernah kulihat pada film-film barat dan Blue film tapi semakin kubayangkan hal itu semakin kencang rasanya detak jantung ini. Dengan sedikit berhati-hati kuberanikan diri untuk mengecup bibirnya, Meli hanya diam dan sedikit memejamkan matanya. Dengan hati yang tidak karuan ini kuciumi hidungnya lalu perlahan-lahan turun kebibirnya dan kuhisap pelan-pelan. Tanpa kuduga diapun membalas lumatan bibirku sambil sedikit bergeser dan memeluk diriku. Sungguh nikmat rasanya, rangsangan hebat yang belum pernah kurasakan. Sekian lama kami berpaut bibir, perlahan-lahan kuturunkan kecupanku keleher Meli dan kurebahkan ia hingga tidur terlentang. Hingga saat kutindih Meli mendesah-desah bagai orang kehabisan nafas. Secara reflek pula tanganku menyentuh dua buah bukit kenyal dan langsung kuremas perlahan-lahan. Udara dingin dan situasi seperti ini membuat aku tidak bisa lagi menahan rangsangan hebat didalam diri ini, tanganku mulai bergerak menarik baju Meli yang ia masukkan kedalam roknya, lalu kusingkap hingga terlihat kulit perut yang putih bersih dan pusar yang indah. Kukecup dan kujilati tengah perutnya hingga Meli terengah-engah, dan tanpa kusuruh Ia langsung membuka bajunya sendiri. Begitu terpana aku dengan pemandangan asing seperti ini, dua buah bukit yang ditutupi BH tipis membuatku terdiam beberapa saat, tapi Meli yang sudah terangsang hebat nampaknya mulai menyerangku dengan memeluk dan menciumku serta perlahan-lahan melepas satu persatu kancing bajuku. setelah bajuku ditanggalkan lalu ia mulai mengecup dadaku dan menjilat perutku yang ditumbuhi bulu-bulu halus dialurnya. Kenikmatan luar biasa yang tak pernah kualami hingga penisku yang sedari tadi mengeras rasanya telah lembab oleh keringat dingin kenikmatan. Perlahan-lahan kuraih wajahnya dan langsung kulumat bibirnya, permainan lidahpun sedikit demi sedikit mulai kujalani dengan agak kaku. Kemudian kupeluk dirinya sambil tanganku melepas kait BH yang menutupi dua buah bukit kembarnya. Setelah keadaan kami telanjang bagian atasnya, bagaikan hilang kesadaran langsung kuciumi daging kenyal yang ujungnya sedikit kemerah-merahan itu, dan penisku pun kugesek-gesekkan pada alat kelaminnya yang masih terhalangi rok.Biarpun kami tidak membuka celana kami masing-masing tapi gesekan itu membuat pelukan kami semakin menguat dan akupun semakin tak bisa menahan diriku lagi, hingga beberapa saat kemudian cairan sperma muncrat membasahi celana dalamku dan dalam sekejap tercium bau sperma. Melipun tampaknya tahu akan hal itu dan Iapun tersenyum, katanya sih.. seperti bau aroma bayclean (cairan pemutih kain). Melipun menolak tawaranku untuk memuaskan dirinya, agar kami sama-sama puas. Mungkin karena malu dan menganggap kejadian ini hanya reflek belaka. Setelah ia kuantarkan pulang, akupun mulai membayangi kejadian yang baru saja kualami, dan akupun berpikir begitu cepatnya aku klimaks hanya karena gesekan saja. mungkin juga karena hal ini adalah pertama sekali aku melakukannya.

nikmatnya bercinta ngentot dengan abg di mobil

Suatu ketika pada waktu senam usai aku merasa lapar, kusempatkan sebentar mampir di kantin depan untuk minum, disana kulihat banyak sekali wanita dengan riang dan tertawa lepas. Sambil minum aku merasa ada sepasang mata melihatku dengan serius dan kucoba menoleh dia tersenyum. Kutaksir umurnya 32 tahun tetapi badannya masih sip. Kubuang pandang mataku menjauhi untuk menghindari tatapan matanya tapi tak lama kemudian aku dibuat terkejut oleh suaranya yang sudah berada didekatku." Sendirian ya,……… Boleh aku duduk disini," pintanya sambil meletakkan pantatnya dikuris depanku, sehingga dia sekarang jelas berada dihadapanku. Dia memperkenalkan diri dengan nama Diana dan aku menyambut dengan memberikan namaku ADE. Saat dia ngobrol kuperhatikan bodynya cukup bagus, dadanya kutaksir nomor 36C besar dan padat, pinggangnya ramping. Perkenalan awal ini akhirnya aku dan diana menjadi lebih akrab. Suatu ketika saat aku pulang senam kulihat diana sendiri, dengan baik hati aku menwarkan dia untuk aku antar ketujuannya dan dia tidak menolak.Didalam mobil sesekali mataku mencuri pandang kearah dadanya, kali ini diana memakai kaos dengan leher rendah dan ketat sehingga nampak jelas garis Bhnya. Tanpa terasa dia juga melihat ekor mataku dan berkata;"Hayo DE,… kamu lihat apa barusan,…. Kalo nyetir yang bagus dong jangan lihat samping ntar kalo nabrak bagaimana," tanyanya pura-pura marah."Ah,…. Nggak ada cuman lihat aja kog," jawabku bingung sambil menggaruk kepala yang tidak gatal tanda aku manyun."Ah,…. Sudahlah,.. toh sama juga khan dengan punya istrimu dirumah," timpalnya sambil tersenyum. Aku jadi salah tingkah saat pertama kali berkenalan kami memang sama-sama mengaku jujur tentang kondisi masing-masing. Kendaraan memasuki halaman yang cukup luas dengan taman yang cukup bagus,………" Masuk dulu DE,… aku ada perlu pengin cerita-cerita ama kamu," pintanya. Tanpa persetujuan lagi aku memasuki ruang tamunya. Tak lama kemudian diana keluar dengan memakai rok mini dan kaos tanpa lengan. Pandanganku jadi kacau melihatnya, dari sela ketiaknya kulihat jelas BH nya hitam dengan daging yang menyembul indah."Lho,… Kog sepi nih, mana keluargamu yang lain,……" tanyaku menyelidik."Anakku masih sekolah sedangkan suamiku sudah 4 hari ini tidak pulang, biasa bisnis," jawabnya. Sambil kulihat tangannya mengutak-atik remote televisi."Nah terus kegiatanmu apa kalo lagi sepi begini,………" tanyaku lagi. Sambil sesekali mataku kuarakhan pada pahanya yang mulus terlihat dibalik rok mininya."Yach biasanya sih abis senam aku kumpul-kumpul ama beberapa ibu-ibu dan dilanjutkan dengan santai-santai, belanja atau putar Video,…… e,…..e,…. Yah tahu sendiri lah,…" senyumnya menggoda. Gaya duduk diana berubah ubah sehingga aku semakin bebas mengarahkan mataku pada pahanya yang terkadang menyembul banyak disela rok mininya. Timbul niat isengku untuk menggodanya lebih jauh,….. "Video apaan sih,…", tanyaku pura-pura bodoh. Lama diana terdiam dan akhirnya dia mengarahkan tangannya pada televisi dan tak lama kulihat adegan yang cukup mendebarkan yaitu seorang lelaki hitam dengan penis yang lumayan besar sedang dikulum oleh perempuan kulit putih. Kontras sekali nampaknya, aku terkejut sambil memandang diana, dia tersenyum aku jadi salah tingkah. Akhirnya televisinya dimatikan."Yah itulah yang sering kami tonton bersama De,…. Kami puas setelah menonton terus rumpi sama-sama, kebetulan hari ini mereka ada acara dan aku tidak sehingga aku sendirian saat ini,' ceritanya pasrah. "Nonton aja apa enaknya ?,… tanyaku menggoda padahal penisku sendiri sudah mulai tegak berdiri. "Mending aku bantuin lho kalo begini," pintaku sambil senyum, diana ikut senyum dan menimpali,….."ah,…. De paling-paling kamu juga takut,… cuman omong aja,…. Mancing ya,……," dia menimpali,……….Aku merasa tertantang dengan omongannya langsung kujawab,…."Nggak kog bener deh coba aja nyalain televisinya,……"Terus ngapain,…Berani beneran kamu" tantangnya tak kalah ngotot,……"He em,…. Lihat aja,… aku udah tadi kog geregetan lihat kamu," balasku menantang,… kulihat wajahnya memerah dan tanpa menunggu waktu lagi tangan diana memijit tombol remote dan kulihat kembali bagaimana ganasnya cewek menghisap kemaluan sicowok. Diana menggeser duduknya mendekatiku dan dia berbisik "De terus terang aku sama teman-teman sudah lama memperhatikan dirimu ,….," belum sempat dia meneruskan aku sudah menyorongkan mulutku padanya, diluar dugaan dia langsung membalas dengan ganas dan buas. Hampir aku tidak bisa bernafas dan dengan sigap tanganku menjelajah seluruh tubuhnya. Tiba pada gumpalan daging yang mulai tadi kulirik kini sudah berada digenggamanku. Dengan lembut kuelus dan kuremas, diana menggelinjang. Karena kursi yang kududuki sempit aku mencoba menggeser diana pada tempat yang lebih lapang yaitu di karpet bawah. Dengan perlahan tanganku mulai masuk pada gading susunya lewat celah ketiaknya. Kenyal sekali, kuucek terus sampai kurasakan pentil diana mulai mengeras sementara mulutku masih dikuasai oleh lidahnya yang panas. Kutarik mulutku dan kuangkat kaos diana lewat kepalanya sehingga kini diana tinggal hanya BH dan rok mininya. Aku melihat tak berkedip betapa besar dan indahnya susu diana walaupun sudah beranak tiga. Dengan cepat kutarik susu itu keluar dari Bhnya. Perlahan mulutku mendarat mulus pada lingkaran coklat kehitaman ditengah susunya. Kuhisap pentil diana yang mengeras dan besar. Dia mengerang tak karuan arti. Kuteruskan sambil tanganku mengusap seluruh tubuhnya. Aku menindih diana perlahan, kurasakan penisku yang mulai membesar menatap perut diana dan diana menarik diri keatas sehingga penisku mengarah tepat diselangkangannya. Tangan kiriku memeluk lehernya mulutku kearah susu kiri dan kanan sementara tangan kananku menjelajah tubuhnya. Kini tangan kiriku berpindah disusunya dan mulutku menciumi perut dan pusarnya sementara tangan kananku kini pada tempat yang tadi ditindih penisku yaitu memeknya. Diana terkejut dan "Ennnggggghhhhhhh ,….zzzzzzzzzzz",…..dan suara itu tak beda dengan suara televisi yang kulirik semakin hot saja, tanganku tambah berani saja, kusibakkan rok mininya dan kuelus memeknya. Tanganku tak sabar dengan cepat kumasukkan tanganku pada CD nya dan kurasakan betapa lebat rambut memeknya. Basah dan becak semakin terasa saat lubang memeknya tersentuk jari tengahku. Kuucek perlahan diana semakin tak karuan tingkahnya dan jariku yang lain mempermainkan klentitnya. Aku tak bebas kutarik semua yang melekat didaerah pahanya yaitu rok dan cdnya, diana hanya terpejam merasakan seluruh gerakanku. Kuperhatikan sekarang seorang perempuan telanjang bulat dengan susu yang besar serta rambut kemaluan lebat dan klentit yang cukup panjang keluar agak kaku. Tanganku terus mengucek lubang kemaluan diana dan kudengar lenguhan tak karuan saat dua jariku masuk ke lubangnya.Aku terkejut tiba-tiba diana bangun dan menarik tanganku menjauh dari lubang kemaluannya,… dengan mendesah diana menarik kancing bajuku dan menurunkan retsleting celanaku hingga terlepas dan kini aku tinggal memakai CD saja. Diana menelusuri tubuhku dengan mulut mungilnya. Kini aku yang merasakan gejolak nafsu yang luar biasa, kurasakan tangan diana mengelus penisku dari luar CD ku. Mulut diana semakin tak karuan arahnya leher, dada, pinggangku digigit kecil dan perutku juga tak luput dari ciumannya aku didorong sehingga posisku terlentang saat ini, tangaku hanya bisa menggapai kepala diana yang kini berada diperutku. Kurasakan tangan mungil mulai meremas-remas keras penisku dan penisku semakin kaku saja. Kuperhatikan wajah diana terkejut saat tanganya mulai masuk CD dan memegang penisku. Cepat-cepat disibaknya semua penghalang penisku dan kini dia nampak jelas bagaimana penisku meradang. Kepala penisku memerah dan tangan diana tak sanggup menutup semua bagian penisku. Diremas-remas dengan gemas penisku dan memandangku mesra,…. Aku mengikuti matanya dan mengangguk. Diana mengerti anggukanku dan dengan perlahan mulut diana disorongkan pada kepala penisku. Aku merasa hangat saat mulut kecil itu mendarap pada penisku. Diana mulai menggila dengan menghisap dan menjilat seluruh bagian penisku. Aku merasakan penisku berdenyut keras menahan hisapan kuat mulut diana,…….."ahhhhhhh,…zzzzzzzzzt,.." Diana semakin menjadi mendengar eranganku,seluruh tubuhku terasa melayang merasakan panasnya lidah yang menjilat dan mulut mungil yang menghisap, dan kuperhatikan kepala diana naik turun dengan mulut penuh. Tangan diana juga tidak tinggal diam kuperhatikan tangan kirinya sibuk meggosok memeknya sendiri dan tangan kanannya memegang penisku dan mengocoknya sementara mulutnya tetap aktif menghisap dan terus menghisap.Diana kini mulai menjauhkan mulutnya pada penisku dan tak seberapa lama dia duduk sambil menuntun penisku diarahkan pada memeknya, rupanya diana juga tidak sabar ini terbukti dengan dipaksakan dengan keras memeknya untuk tertusuk penisku dan kurasakan penisku hangat saat menembus lubang memek diana. Kusaksikan wajah diana meringis menahan laju penisku di memeknya, dia tidak bergerak menyesuaiakan diri dengan penisku. Aku merasakan penisku berdenyut seperti dipijat, diana perlahan mulai menggoyangkan pantatnya naik turun sambil rambutnya tergerai dan kulihat susu diana bergerak dan brgoyang indah, cepat-cepat kuremas dan kuusap-usak susu besar itu dan tak seberapa lama kusaksikan diana mengejang dengan memelukku erat dan kurasakan ada kuku yang menancap dipunggungku,…… "ssssssssszzzzttttt,…eeeennnnnggggghhhhhh.,…. Aku nggak tahan DE,….. lenguhnya,….. aku menjadi giat menggoyang penisku menusuk-nusuk memeknya yang semakin basah, suara kecipak memek diana saat kutusuk membuatku semakin bergairah dan,….. aku memegang pinggang diana untuk mengarahkan semua penisku pada lubangnya, aku mulai merasakan penisku panas dan mau keluar,…. Akhirnya,…."Diana,…… aku mulai nggak tahan nih,… mau keluar,………..ahhhhhhhzzzzzzzzz," sambil terus kugoyang pantatku berputar dan meremas pinggulnya yang berisi,.. Diana semakin menjadi ,.. dan,…. Creeeeeet,… creeetttt,….creeeeeetttt,… bersamaan dengan keluarnya spermaku aku merasakan ketegangan yang luar biasa bahkan lebih hebat dari yang tadi,… kaki diana kaku dan melingakar pada kakiku dan erangannya semakin keras dan binal. Pagutan tangannya kurasakan sampai aku hampir tak bernafas,……………… Kami berdua puas dan sama-sama kelelahan.