HOT...!!!

abg

Kisah abg ngeseks ML tanpa buka celana

Kisahku ini diawali dengan perkenalanku pada seorang gadis asal kota M, yang kebetulan berlibur dikota L. Namanya Meli Ia masih duduk dikelas III smu pada sebuah sekolah bergengsi dikotanya. Dari awal melihatnya aku sudah begitu tertarik, bagaikan terhipnotis pada pandangan pertama. Kulitnya yang kuning langsat dan tubuh yang tinggi semampai sangat menarik hatiku. Apalagi bila ia tersenyum, lesung di pipinya membuat ia semakin mempesona dimataku. Hal ini belum pernah kualami sebelumnya, yang biasanya aku cuek dengan yang namanya wanita harus membuat pengecualian untuk yang satu ini. Singkat cerita setelah beberapa hari kami berkenalan dan beberapa kali perjumpaan dia telah menjadi pacarku yang sangat kucintai. banyak persamaan pada diri kami hingga kami cepat merasa cocok. Dengan pengalaman-pengalaman akan seluk beluk pacaran, kujalani hari-hariku bersama Meli sebatas peluk dan cium pipi saja. Mungkin hanya ini keberanian yang dapat kulakukan sebagai awal masa pacaran. Hingga pada suatu malam (tepatnya malam minggu) karena keadaan cuaca mendung kuajak Meli untuk mengunjungi tempat kostku saja, dan kebetulan akupun hanya sendiri ditempat itu. Dikamarku kami hanya duduk-duduk mendengar musik dan saling bertukar cerita tentang pengalaman masing-masing. Entah dari mana keberanian itu datang, aku mencoba duduk lebih dekat dengan Meli yang pada saat itu sedang membolak-balik sebuah majalah remaja diatas ranjangku. Lalu dalam keadaan hening seperti itu, Melipun kelihatan salah tingkah dan untuk menutupinya Ia sengaja mengikuti irama musik Paint my love nya Michael Learns to Rock yang telah mengalun sejak tadi. Sejenak kupandangi wajahnya yang ayu dengan kulit muka putih kemerahan, lalu kuraih dagunya hingga Ia berpaling kewajahku, kukecup keningnya sambil kukatakan "Aku sayang kamu Meli", dia hanya diam dengan mata yang sedikit sendu. Ingin rasanya aku mencium bibirnya seperti pernah kulihat pada film-film barat dan Blue film tapi semakin kubayangkan hal itu semakin kencang rasanya detak jantung ini. Dengan sedikit berhati-hati kuberanikan diri untuk mengecup bibirnya, Meli hanya diam dan sedikit memejamkan matanya. Dengan hati yang tidak karuan ini kuciumi hidungnya lalu perlahan-lahan turun kebibirnya dan kuhisap pelan-pelan. Tanpa kuduga diapun membalas lumatan bibirku sambil sedikit bergeser dan memeluk diriku. Sungguh nikmat rasanya, rangsangan hebat yang belum pernah kurasakan. Sekian lama kami berpaut bibir, perlahan-lahan kuturunkan kecupanku keleher Meli dan kurebahkan ia hingga tidur terlentang. Hingga saat kutindih Meli mendesah-desah bagai orang kehabisan nafas. Secara reflek pula tanganku menyentuh dua buah bukit kenyal dan langsung kuremas perlahan-lahan. Udara dingin dan situasi seperti ini membuat aku tidak bisa lagi menahan rangsangan hebat didalam diri ini, tanganku mulai bergerak menarik baju Meli yang ia masukkan kedalam roknya, lalu kusingkap hingga terlihat kulit perut yang putih bersih dan pusar yang indah. Kukecup dan kujilati tengah perutnya hingga Meli terengah-engah, dan tanpa kusuruh Ia langsung membuka bajunya sendiri. Begitu terpana aku dengan pemandangan asing seperti ini, dua buah bukit yang ditutupi BH tipis membuatku terdiam beberapa saat, tapi Meli yang sudah terangsang hebat nampaknya mulai menyerangku dengan memeluk dan menciumku serta perlahan-lahan melepas satu persatu kancing bajuku. setelah bajuku ditanggalkan lalu ia mulai mengecup dadaku dan menjilat perutku yang ditumbuhi bulu-bulu halus dialurnya. Kenikmatan luar biasa yang tak pernah kualami hingga penisku yang sedari tadi mengeras rasanya telah lembab oleh keringat dingin kenikmatan. Perlahan-lahan kuraih wajahnya dan langsung kulumat bibirnya, permainan lidahpun sedikit demi sedikit mulai kujalani dengan agak kaku. Kemudian kupeluk dirinya sambil tanganku melepas kait BH yang menutupi dua buah bukit kembarnya. Setelah keadaan kami telanjang bagian atasnya, bagaikan hilang kesadaran langsung kuciumi daging kenyal yang ujungnya sedikit kemerah-merahan itu, dan penisku pun kugesek-gesekkan pada alat kelaminnya yang masih terhalangi rok.Biarpun kami tidak membuka celana kami masing-masing tapi gesekan itu membuat pelukan kami semakin menguat dan akupun semakin tak bisa menahan diriku lagi, hingga beberapa saat kemudian cairan sperma muncrat membasahi celana dalamku dan dalam sekejap tercium bau sperma. Melipun tampaknya tahu akan hal itu dan Iapun tersenyum, katanya sih.. seperti bau aroma bayclean (cairan pemutih kain). Melipun menolak tawaranku untuk memuaskan dirinya, agar kami sama-sama puas. Mungkin karena malu dan menganggap kejadian ini hanya reflek belaka. Setelah ia kuantarkan pulang, akupun mulai membayangi kejadian yang baru saja kualami, dan akupun berpikir begitu cepatnya aku klimaks hanya karena gesekan saja. mungkin juga karena hal ini adalah pertama sekali aku melakukannya.

1 komentar: